Georgia, AS, Jika
mitos mengatakan bahwa semut bisa mengalahkan gajah, boleh jadi memang binatang
kecil ini tidak boleh dianggap remeh. Di Amerika Serikat, seekor semut api
dilaporkan telah menewaskan seorang perempuan lewat gigitan beracunnya.
Jenny Pomeroy,
perempuan 65 tahun asal Georgia dilaporkan tewas setelah digigit seekor semut
api. Gigitan tersebut memicu reaksi alergi yang sangat parah pada perempuan
yang bekerja di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Prevent Blindness
Georgia itu.
Gigitan tersebut
terjadi pada pekan lalu saat Pomeroy sedang berada di kondominium miliknya.
Menyusul gigitan tersebut, Pomeroy mengalami reaksi alergi berupa shock
anafilaksis yang sangat mengancam jiwa. Ia meninggal beberapa hari kemudian
setelah mengalami komplikasi.
"Jika Anda
mengalami sensitivitas alergi terhadap racun semut api, Anda bisa mengalami
reaksi alergi, yang dalam kasus terburuk, bisa menyebabkan anafilaksis,"
kata Dr Stanley Fineman, ahli alergi dari American College of Allergy, Asthma
and Immunology seperti dikutip dari ABC News, Senin
(22/7/2013).
Mengingat Atlanta
merupakan daerah yang memang bermasalah dengan semut api, Dr Fineman
menyarankan orang yang punya alergi untuk selalu waspada. Jika perlu,
dianjurkan untuk selalu sedia injeksi ephinephrine untuk dipakai sendiri dalam
kondisi darurat.
Gigitan maupun
sengatan serangga, termasuk juga semut api, tiap tahun mencapai 500.000 kasus
di seluruh Amerika Serikat. Menurut data dari American College of Allergy,
Asthma and Immunology tersebut, sedikitnya 40 orang meninggal tiap tahun
karenanya.
Untuk menghindari
gigitan serangga berbahaya, American College of Allergy, Asthma and Immunology
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Hindari memakai
sandal atau bahkan telanjang kaki saat berjalan di rerumputan.
2. Berkebunlah
dengan selalu waspada, gunakan sepatu, kaus kaki dan sarung tangan, dan hindari
juga gundukan tanah.
3. Bawa selalu
injeksi ephinephrine jika memang memiliki riwayat alergi gigitan serangga.
sumber : detiknews