Pada saat musim
hujan banyak bunyi katak yang bersaut-sautan ramai sekali. Seolah mereka sedang
berbicara antar sesama katak. Walaupun sama-sama katak tapi bunyinya
berbeda satu sama lain. Ada yang bersuara kecil dan
ada yang suaranya lebih besar. Itu sesuai dengan ukuran butuh katak. Biasanya
suasana seperti itu hanya didapat pada lingkungan pedesaan, karena dipedesaan masih
banyak sungai yang dijadikan penampungan air. Katak akan lebih menampakan
keberadaannya pada musim hujan. Sedangkan dalam keadaan kemarau katak
menyembunyikan diri.
Katak termasuk
golongan hewan Amfibia
Katak dikategorikan
dalam jenis hewan amfibia, hewan anfibia bisa di artikan hewan yang bertulang
belakan yang bisa hidup di dua alam yaitu di air dan daratan. Hewan amfibia
pada saat masih kecebon bernafas menggunakan ingsang, setelah tumbuh dewasa hewan
amfibia dalam hal ini adalah katak akan menggunakan paru beserta kulit sebagai
alat pernafasannya. Hidung pada katak memiliki katup yang berfungsi untuk
mencegah air masuk kedalam rongga mulut pada saat menyelam. Ciri-ciri yang
paling kentara pada hewan amfibi antara lain :
·
Mempunyai lendir yang menyelimuti tubuhnya,
·
Termasuk hewan berdarah dingin ( poikiloterm )
- Terdapat tiga
ruangan di jantungnya yaitu dua serambi dan satu bilik,
- Terdapat selaput
renang yang terdapat pada antara jari-jarinya,
- Mempunyai 2
pasang kaki,
- Mempunyai
selaput niktitans pada matanya yang berguna pada waktu menyelam,
- Berkembang
biak dengan melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh
induknya (pembuahan eksternal).
Di Indonesia tidak
hanya katak yang termasuk golongan hewan amfibia ada beberapa hewan lain yang
termasuk dalam golongan amfibia antara lain bangsa sesilia (Caecilia). Sesilia merupakan hewan amfibia yang tidak
berkaki serta badannya serupa cacing besar atau belut.
Jenis-jenis Katak
Jenis katak yang ada di Indonesia sangat banyak dan
beraneka ragam. Itu tidak lepas dari geografi daerah di Indonesia yang berbentu
pulau-pulau yang tersebar dari barat ke timur , utara ke selatan. Bahkan sampai
saat inipun ditemukan kembali katak-katak jenis baru yang sebelumnya belum
terdaftar. Dari berbagai jenis katak tidak semua mempunyai ciri-ciri yang sama.
Tiap jenis mempunyai ciri khas tersendiri.
Perkembangbiakan/metamorfosis
Katak
Katak dalam
melestarikan jenisnya dengan cara bertelur, katak akan menyimpan telurnya di
dalam air hal ini di lakukan untuk melindungi telur dari hewan pemangsa lainnya.
Walaupun katak bertelur dengan jumlah yang sangat banyak tetapi sayangnya tidak
semua telur katak akan menetas. Hal ini terjadi karena hewan air seperti ikan
atau lainnya yang memakannya. Setelah telur katak berumur 10 hari, maka
telur-telur tersebut akan menetas. Ketika menetas telur-telur tersebut akan
berubah menjadi kecebong dua hari kemudian kecebong tersebut akan mempunyai
alat tambahan yaitu ingsang yang
berfungsi untuk bernafas. Ketika masih kecebong ingsang belum terlindungi atau
belum tertutup kulit. Baru setelah berumur 3 minggu ingsang akan tertutup oleh
kulit. Tiga minggu kemudia kaki akan tumbuh di bagian tubuh kecebong. 12 minggu
selanjutnya kaki depan mulai terbentuk hal ini diiringi dengan ekor yang
semakin memendek. Dan mulai terjadi peralihan alat pernafasannya, yang semula
menggunakan ingsang untuk bernafas akan berganti menggunakan paru-paru untuk
bernafas. Setelah tumbuh dewasa katak akan mempunyai organ tambahan untuk
bernafas yaitu kulit. Katak dewasa mempunyai lender pada kulitnya untuk
melindungi diri dari hewan pemangsa.