Semua pelaku usaha ternak tentu menginginkan
hasil yang baik. Baik itu peternak unggas, rumaninsia atau bahkan peternak
apapun itu pasti menginginkan keuntungan dari usaha ternaknya. Tidak terkecuali
peternak kambing atau domba. Peternak banyak mempelajari cara beternak yang
baik serta bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Para peternak bisa mempelajari
dari buku panduan beternak maupun dari peternak yang lain yang sudah sukses. Namun
jalan menuju sukses beternak itu tidaklah mudah. Ada jalan berliku yang harus
dilewati. Biasanya kendala yang dihadapi oleh peternak adalah dalam hal pakan
dan perawatan ternak. Masalah pakan ternak mungkin bisa mensiasatinya. Tapi kalau
hal yang dihadapi adalah masalah penyakit yang menyerang ternaknya kebanyakan
peternak akan kebingungan. Karena kebanyak peternak tidak mengetahui tentang
penyakit yang bisa menyerang ternaknya. Salah satu cara peternak dalam
mengobati ternaknya adalah dengan memanggil mantra ternak. Tetapi personil mantri
hewan ternak masih terbatas, biasanya dalam satu kecamatan hanya ada satu mantra
hewan.
Untuk itu alangkah baiknya tiap
peternak mencari tahu tentang segala penyakit yang menyerang ternak. Setidaknya
kalau peternak tahu, mereka kemungkinan juga mengerti pertolongan pertama pada
ternak yang terkena penyakit atau bahkan bisa mengobati penyakit yang menyerang
ternak. Sehingga peternak tidak selalu mengandalkan mantra ternak. Salah satu
penyakit yang biasanya menyerang ternak terutama domba dan kambing salah
satunya adalah antrax, antrax masih
menjadi momok yang menakutkan bagi para peternak. Karena susah banget
disembuhkan apa bila ternak sudah terserang penyakit antrax.
Tentang Antrax
Penyakit antrax atau radang limpa merupakan salah satu jenis penyakit menular
yang bisa menyerang hewan ternak seperti domba, kambing sapi dan ternak lainnya,
penyakit antrax termasuk jenis penyakit hewan
menular, berdasarkan penelitian antrax disebabkan oleh kuman Bacillus
anthracis. Penyakit antrax masuk golongan zoonsis yang berarti penyakit antrax
ini bisa menular kepada manusia. Hampir tiap tahun penyakit antrax selalu
menyerang di daerah endemis. Sebenarnya semua jenis hewan berdarah panas dapat
terserang anthrax, namun
yang paling rentan adalah hewan herbivore seperti sapi, kerbau, kambing, kuda. Ternak
yang terserang antrax akan sangat susah disembuhkan dan biasanya di akhiri
dengan kematian ternak yang terserang.
Dalam penyebarannya penyakit antrax tidak menular
dengan sendirinya. Akan tetapi kuman Bacillus anthracis memerlukan hewan lain,
seperti lalat, melalui media pakan ternak, air minum atau media yang
bersentuhan dengan ternak secara langsung. Tetapi yang masih menjadi media yang
paling mudah penularannya adalah media tanah yang terdapat kuman bacillus anthracis.
Hewan pemakan bangkai, lalat juga merupakan salah satu hewan yang menularkan
antrax dari hewan satu ke yang lainnya. Stress pada hewan karena kondisi lingkunan juga
merupakan sakag satu pemicu penyebaran antrax.
Gejala Antrax
Gejala yang paling kentara pada hewan yang
terjangkit antrax adalah bulu ternak terlihat kusam, pada anus dan hidung ternak
keluar darah, ternak terlihat lemas, suhu badan panas serta tidak napsu makan. Bila
dilihat dari akibatnya, penyakit antrax di bagi menjadi beberapa jenis, antara
lain :
1. Antrax
parakut, ternak yang terkena antrax jenis ini biasanya akan mati mendadak. Karena
antrax jenis ini berjalan sangat cepat (1-2 jam). Gejala yang mungkin sempat
diamati adalah ternak demam, tubuh ternak gemetarabm, ternak mengalami sesak
nafas, keadaan selaput lendir merah selanjutnya akan mengalami kolaps dan kemudian
mati, biasanya setelah mati darah akan keluar dari hidung,mulut ,anus ternak.
2. Antrax
akut, ternak yang terinfeksi antrax jenis ini berjalan cepat yaitu sekitar 45 jam Gejala yang terlihat adalah ternak
tidak mau makan, keadaan ternak gelisah atau tidak tenang, lama kelamaan ternak
lesu, suhu badan sekitar 45 deraja (demam), keadaan selaput lendir merah, tanda-tanda
yang terlihat pasca mati yaitu limpa ternak membengkak dan mengandung banyak
darah.
3. Antrax
kronis, antrax jenis ini biasanya akan menyerang pada babi, tetapi tidak
menutup kemungkinan akan menyerang pada ternak jenis lain. Ciri-ciri yang
terlihat pada penyakit jenis ini adalah lidah dan tenggorokan melepuh serta
leher membengkak.
Pencegahan Antrax
Seperti pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati. Begitu juga pada
antrax, untuk pengobatannya masih sangat susah sekali, kemungkinan untuk sembuh
sangat kecil sekali. Berikut beberapa cara untuk mencegah ternak kita
terjangkit penyakit antrax.
1. Semua
ternak harus divaksin secara teratur. Alangkah baiknya kita meminta bantuan
pada mantra hewan dalam pemberian vaksin terhadap ternak kita.
2. Jagalah
kebersihan kandang, bersihkan kandang dari kotoran serta desinfektasi kadang.
3. Berilah
makan yang bersih dan bergisi pada ternak kita, karena biasanya keadaan ternak
akan berbanding lurus dengan perlakuan kita terhadap ternak.
4. Apabila
ada dugaan kasus anthrax, maka ternak sakit dan ternak sekandang harus
diisolasi dan diberi pengobatan.
5. Pada
bangkai ternak yang diduga mati karena anthrax dilarang untuk disembelih / dipotong
/ dibuka.
6. Bangkai
ternak harus segera dimusnakah dengan cara dibakar. Dan jika tidak memungkinkan
tanamlah ternak dengan kedalaman yang lebih dalam dari biasanya. Hal ini
dilakukan supaya bangkai ternak tidak bisa di bongkar oleh hewan lains seperti
anjing, ayam dll.
Ini juga tidak kalah
penting peralatan yang terkontaminasi bangkai agar ikut dibakar atau di pendam
kedalam tanah.