Kopi adalah sejenis minuman dari proses
pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Catatan sejarah menyatakan kopi
pertama kali ditemukan oleh bangsa ethiopia di benua Afrika sekitar 3 ribu
tahun yang lalu. Kopi meruapakan salah satu minuman yang berkhasian dan
berenergi. Kopi kemudian semakin berkembang hingga saat ini, dan kopi menjadi
salah satu minuman yang paling populer diseluruh dunia yang dikonsumsi oleh
penikmat minuman. Hampir semua lapisan masyarakat mengenal kopi tidak perduli
pangkat ataupun jabatannya. Negara
tercinta Indonesia sendiri telah mampu memproduksi 4 ratus ribu ton kopi per
tahunnya. Disamping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dipercaya mampu
menurunkan resiko terkena penyakit kanker, diabetes dan berbagai penyakit
jantung.
Indonesia sendiri mempunyai berbagai jenis
kopi. Kopi Indonesia mempunyai keunikan tersendiri dibanding kopi dinegara
lainnya. Antara lain :
Kopi Biji Salak
Tapanuli selatan merupakan daerah penghasil
salak terbesar di Sumatra Utara. Maka dari itu masyarakat di Tapanuli Selatan
mampu berinovasi yang berasal dari terbuangnya biji salak yang melimpah.
Masyarakat di daerah tersebut memanfaatkan biji salak yang terbuang tak berguna
dan mengubahnya menjadi minuman yang nikmat yaitu KOPI. Tentu anda akan
terperangah setelah mendengar hal tersebut. Kopi khas yang
berasal dari Tapanuli Selatan terbuat dari biji salak. Di desa Pasalakan, Kec.
Angkola Barat, Kab. Tapanuli Selatan terdapat industri rumahan yang mengolah
biji salak yang jumlahnya ribuan. Biji salak khusus ini dijemur diruang khusus,
dikeringkan sebelum dioleh menjadi kopi nikmat. Setelah kurang lebih satu
minggu dikeringkan biji salak kemudian akan di gongseng menggunakan kuwali
khusus. Kemudian sejumlah pekerja akan memproses biji salak dan selanjutnya
mengolahnya menjadi kopi tradisional khas Tapanuli. Setelah biji salak
menghitam biji salak akan dihaluskan dengan cara ditumbuk selama satu jam
hingga biji salak menjadi bubuk. Proses selanjutnya selanjutnya adalah biji
salak halus itu akan diblender dan diayak. Hingga sekarang penduduk di Tapanuli
Selatan masih memproduksi kopi biji salak untuk diperjual belikan dengan harga
yang terjangkau.
Kopi Joss
Sementara itu di DI Yogyakarta yang lokasi
tepatnya di utara Stasiun Tugu terdapat warung yang menjual kopi yang lain dari
yang lain. Warung disepanjang jalan tersebut menjual kopi yang biasa disebut
kopi joss, hal itu disebabkan kopi tersebut di campurkan arang membara dalam
penyajiannya. Kopi joss sebernarnya sudah terkenal sejak tahun enampuluhan.
Dalam pembuatan kopi joss sebenarnya cukup mudah. Seperti pembuatan kopi yang
lainnya, yang membedakan ada penambahan arang yang masih membara kedalam adonan
kopi. Penambahan arang pada kopi bukan tanpa maksud, guna penambahan arang
membara dalam kopi adalah untuk menetralisir asam lambung. Adapula sebagian
peracik kopi arang yang mengatakan kopi jos bisa menambah
stamina, akan tetapi kopi arang mendapat popularitas karena keunikannya.
Pertama kali yang meramu kopi joss adalah pak man, dan sekarang setelah kopi
yang diramu digandrungi oleh penikmat kopi bermunculan warung-warung yang
menyediakan kopi joss.
Kopi Kawa
Minuman kopi yang populer di Indonesia
selanjutnya adalah kopi kawa. Pada umumnya kopi merupakan hasil ektrak biji
kopi. Tetapi di Sumatra Barat yang lebih tepatnya Kabupaten Tanah Datar
terdapat kopi yang bahan utamanya adalah daun kopi. Maka kopi tersebut lebih
dikenal dengan kopi daun atau kopi kawa. Tapi anda jangan salah,
nikmatnya kopi ini tidak kalah dengan nikmatnya rasa kopi yang berbahan dari
ekstrak biji kopi. Sejarang kopi kawa sudah dimulai sejak masa penjajahan.
Dimana pada masa penjajahan kolonial Belanda merampas hasil panen kopi untuk
dikirim keluar negeri. Sehingga masyarakat tidak dapat menikmati kopi yang
berasal dari ekstrak biji kopi. Padahal pada zaman dahulu menikmati kopi adalah
hal yang luar biasa, karena hanya kalangan tertentu saja yang bisa menikmati
kopi. Sedangkan kalangan biasa hanya bisa menikmati kopi yang berasal dari
racikan daun kopi. Dan kebiasaan mengkonsumsi kopi daun terbawa hingga
sekarang. Aroma kopi daun begitu khas dengan warna air yang tidak terlalu pekat
seperti kopi pada umumnya. Masyarakat di provinsi Sumatra Barat menikmati kopi
daun sebagai pengganti teh. Untuk membuat kopi daun prosesnya lumayan lama.
Pertama jemur dahulu daun kopi yang telah dipanen selama satu minggu. Setelah
itu daun kopi tersebut diasap hingga mengering. Dan kemudian daun-daun tersebut
diremas hingga halus. Setelah halus daun-daun tersebut dicuci terlebih dahulu
sebelum direbus dengan periuk besar yang terbuat dari tanah liat, hal itu
dimaksudkan untuk mendapat aroma yang khas. Setelah mendidih kopi daun bisa
dikonsumsi, tetapi jangan lupa untuk menyaring terlebih dahulu sebelum
mengkonsumsinya. Berdasarkan peneliatian di London mengeluarkan pernyataan
bahwa kopi teh kawa tersebut anti oksidannya lebih tinggi jika dibanding dengan
teh biasanya. Dan khasiatnya lumayan mencengankan karena kopi kawa ini
bermanfaat untuk, menurunkan darah tinggi, menambah vitalitas, mengurangi jantung dan kolesterol.
Itulah beberapa kopi khasa yang ada di
Indonesia yang mungkin tidak akan anda temukan dibelahan dunia manapun.