Rantai makanan adalah serangkaian berpindahnya energi makanan dari sumbernya yaitu tumbuhan melalui organisme melalui suatu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya dalam peristiwa makan dan dimakan dengan dengan urutan dan arah tertentu. Ada dua tipe dasar rantai makanan:
1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), adalah rantai makanan yang
diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya.
2. Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), adalah rantai makanan yang
tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor.
Setiap makhluk hidup membutuhkan energi untuk hidup. Sedangkan energi tidak serta merta datang dengan sendirinya, mahluk hidup harua berusaha untuk mencari energi dengan berbagai cara. Hal tersebut dilakukan untuk bertahan hidup dan melestarikan ekosistemnya dari kepunahan. Dalam mencari energi diperlukan hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain antar organisme serta hubungan dengan lingkungannya. Contohnya hubungan hewan dengan tumbuhan, manusia dengan hewan dan manusia dengan tumbuhan. Contoh lain yaitu kambing ga mungkin cari makan dilaut, atau ikan hiu ga mungkin ke darat mencari kambing atau ayam. Pola interaksi hubungan tersebut mengikutsertakan terjadinaya rantai makanan, sejumlah aliran energi dan siklus biokimia.
Secara konseptual panjang rantai makanan ditentukan dari seberapa banyak titik yang menghubungkan antar tingkatan tropik. Hal tersebut sudah terstruktur dengan rapih dan sangat baik. Sebuah tingkatan tropik mencakup semua organisme dengan posisi yang sama dalam rantai makanan gampangnya yang membedakan yaitu organisme itu memakan apa/siapa dan dimakan siapa. Panjang rantai makanan umumnya terbatas 4-5 langkah saja karena semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia dan sebaliknya. Sebagai contoh rantai makanan, burung rajawali bisa memakan ayam, sedangkan ayam adalah pemakan biji (herbivora). Maka rantai makanan yang terjadi adalah tiga tingkatan yaitu, rajawali, ayam dan tumbuhan biji. Tetapi bisa juga tumbuhan biji dimakan oleh serangga, dan serangga dimakan oleh ayam sehingga urutan rantai makanan berubah menjadi empat tingkatan. Dalam rantai makanan terdapat tiga macam "rantai" pokok yang menghubungkan antar tingkatan trofik, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit. Produsen pada rantai makanan berada di tingkat tropik terendah atau di paling bawah. Yang jadi pertanyaan si produsen ini memakan apa??? Produsen pada rantai makanan menciptakan energi sendiri, yang diperlukan adalah sarana. Sedangkan setingkat diatas produsen pada rantai makanan biasanya konsumen, disebut konsumen karena memerlukan mahluk lain untuk menciptakan energi.
Pada tingkatan paling akhir dan berperan sangat besar pada rantai makanan yaitu pengurai. Pengurai berperan sebagai perombak bangkai hewan yang telah mati ataupun dedaunan yang gugur untuk dipecahkan menjadi zat hara yang berguna bagi produsen. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri, jamur, cacing, siput dll. Ada juga pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik yang biasa disebut detritivor misalnya adalah kutu kayu.
Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
1. Aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
2. Anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /
oksidan
3. Fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai
penerima elektron.