Kaca
mata merupakan benda yang paling penting bagi orang yang mempunyai gangguan
penglihatan. Adanya benda yang satu ini mengganggu aktivitas penggunanya.
Mungkin itu merupakan salah satu penyebab orang beralih menggunakan lensa kotak
ketimbang kacamata. Berbeda dengan kaca mata,lensa kontak membuat penggunanya
seolah tidak menggunakan kacamata. Bentuknya yang menyerupai bola mata
memungkinkan bagi penggunanya sama seperti mereka yang tidak mengalami cacat mata. Apa
lagi saat ini lensa kontak dijual dengan harga yang murah. Dengan uang kisaran
500 ribu hingga 900 ribu kita bisa memiliki lensa kontak untuk pemakaian 3
hingga 6 bulan, namun kini kita bisa beli lensa kontak hanya dengan merogoh
kocek 30 hingga 50 ribuan saja. Bahkan apa bila sedang paket promo, beli satu lensa
kontak anda bisa dapat gratis satu, hal itu semakin membuat konsumen tertarik.
Akan tetapi sayangnya keberadaan lensa kontak keberadaan lensa kontak berharga
murah meriah ini bisa mengancam kesehatan mata penggunanya. Apa lagi para
penjual tidak memiliki latar belakang pendidikan kesehatan, hal ini tentu
sangat berbahaya dan merugikan konsumen. Siapapun bisa membeli lensa kontak
dengan bebas tanpa resep dokter. Bahkan sebagian besar lensa kontak tidak
terdaftar di departemen kesehatan. Maksud hati ingin memperbaiki kerusakan mata
sekaligus bisa berpenampilan modern tidak sedikit pemakai softlens abal-abal
justru menderita dampak negatif. Salah memilih softlens maka malah infeksi dan
iritasi parah yang didapat. Mungkin pertamnya enak, akan tetapi setelah
beberapa lama mata akan memerah atau bengkak. Sayangnya para pengguna lensa
kontak murah meriah ini kadang tidak memperdulikan dengan dampak negatif yang
didapat. Iritasi dan infeksi retina sering diderita oleh pengguna lensa kontak,
dan apabila itu tidak segera ditangani oleh dokter ahli bukan tidak mungkin
penggunanya akan mengalami kebutaan.
Seharusnya semua produk lensa kontak
harus mempunyai nomer registrasi dari kementerian kesehatan. Karena hal itu
merupakan jaminan apabila barang yang dipakai konsumen memiliki kualitas yang
baik dan aman digunakan. Sampai saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 200
produk softlens import. Dan 20 produk dalam negeri yang beredar melalui 15
distributor telah terdaftar. Akan tetapi masalahnya produk lensa kontak yang
tidak terdaftar jumlahnya lebih banyak. Namun atas nama gaya hidup dan trend
fasion banyak konsumen yang mengesampingkan aspek kesehatan. Padahal ancaman
penyakit seperti iritasi, alergi hingga trauma dan infeksi mengancam pengguna
softlens bermutu rendah. Apalagi kalau sampai softlens menggores kornea mata
sampai bengkak.
Sebenarnya efek samping akibat
softlens dibagi menjadi empat antar lain :
Efek samping karena
kekurangan oksigen,
Efek samping karena reaksi
alergi,
Efek samping kekeringan mata
dan,
Efek samping karena gangguan
mekaniknya.
Sampai saat ini
lensa kontak murah meriah ini masih laris manis terjual bebas dipasaran. Untuk
mencegah peredaranya sangat susah dibendung, karena masuknya lensa kontak ini
masuk melalui jalur belakang atau dengan kata lain diselundupkan. Belum lagi
hukuman bagi penyelundup masih sangat ringan. Hasil penelitian peneliti,
sebenarnya lensa kontak bisa dipakai harian, mingguan atau bahkan bulanan asal
menggunakan produk yang aman dan terjamin kualitasnya. Selain itu mencuci
tangan ketika memasang dan melepas softlens, baik dalam perawatan lensa kontak
merupakan cara yang terbaik untuk mendapat keamanan pemakaian lensa kontak. Jangan
lupa untuk segera konsultasi dengan dokter ahli apabila terdapat gangguan
dengan mata. Dan yang paling penting adalah jadilah menjadi konsumen yang
cerdas dan bijak menjadi kunci utama bagi kesehatan mata.