Saat menjalani ibadah puasa kondisi tubuh yang fit akan membantu kita
menjalani aktivitas seperti hari biasa. Kunci untuk mendapat tubuh
yang fit pada saat berpuasa adalah kita bisa menyeimbangkan makanan
yang kita konsumsi dengan kegiatan yang kita jalani. Setelah hampir 14 jam
menjalani ibadah puasa tubuh kita tidak mendapat asupan makanan, sementara
tubuh tidak berhenti beraktivitas. Bisa dipastikan tubuh kita akan terasa lemas
dikarenakan kekurangan cairan, vitamin dan karbohidrat disiang hari. Untuk itu
kita mesti bisa mensiasatinya, bagaimana caranya agar tubuh kita tidak
kekurangan energi setelah sepanjang hari berpuasa.Salah satu cara
untuk mensiasatinya adalah memilih makanan yang sesuai kebutuhan tubuh kita
saat berbuka puasa. Berikut beberapa makanan dan minuman yang bisa membuat
tubuh kita kembali segar dan berenergi saat berbuka puasa.
Makanan yang ideal untuk berbuka adalah jenis makanan yang manis. Saat
berpuasa lambung mengalami kekosongan saat bersamaan tubuh memerlukan tenaga
dan kalori. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tenaga dan kalori tubuh
mengambil semua cadangan yang ada didalam tubuh. Dan alasan kita untuk
mengkonsumsi makanan yang manis saat berbuka yaitu karena makanan yang manis
merupakan sumber kalori yang dapat diproses menjadi energi untuk menggantikan
cadangan kalori yang diserap saat berpuasa oleh tubuh kita. Namun yang perlu
diperhatikan saat mengkonsumsi asupan manis dianjurkan berasal dari gula yang
alami, jadi bukan berasal dari gula pasir atau pemanis buatan. Untuk gula alami
kita bisa mendapatkan dari buah-buahan, kurma, madu atau gula aren. Semua
makanan tersebut mengandung gula alami yang aman dikonsumsi oleh tubuh kita. Tetapi
buah yang paling disarankan sebagai menu berbuka puasa bukan tanpa alasan. Buah
kurma memiliki gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh setelah berpuasa.
Tekstur lembut dalam kurma mengandung gula cukup tinggi, mudah dicerna dan
sangat aman bagi lambung.
Sedangkan makanan yang paling disarankan untuk berbuka puasa
selanjutnya yaitu buah-buahan yang banyak mengandung air dan elektrolit.
Setelah seharian tidak menerima asupan makanan, lambung mengalami gangguan dan
buah-buahan yang mengandung gula, air yang banyak dan berserat yang tinggi bisa
meminimalisir gangguan tersebut. Namun perlu diperhatikan pula bahwa buah yang
dimaksud adalah buah alami artinya bukan buah yang telah diawetkan. Untuk buah
yang banyak mengandung gula dan air bisa didapat dari melon atau semangka.
Sedangkan buah yang banyak mengandung serat yang tinggi bisa didapat dari
mangga, alpukat serta pisang. Hanya saja karena buah yang mengandung serat
bersifat mengenyangkan, maka disarankan jangan makan terlalu banyak.
Sedangkan buah yang banyak mengandung elektrolit adalah
buah kelapa, air kelapa bisa menggantikan cairan tubuh yang keluar setelah
berkegiatan seharian. Kehilangan elektrolit terlalu banyak bisa menyebabkan
tubuh menjadi lemas. Makanya disarankan untuk meminum air buah kelapa untuk
mengganti elektrolit yang telah hilang. Memang ada beberapa minuman kemasan
yang mengandung elektrolit tetapi disarankan jangan minum terlalu banyak, dan
hanya dipergunakan sebagai alternatif saja. Hal tersebut dikarenakan minuman
kemasan sudah melalui proses pengolahan, sehingga sudah tidak alami lagi.
Saat waktu berbuka tiba biasanya kita terbawa dan tidak terkontrol
dalam memilih makanan. Kondisi perut yang kosong menjadi salah satu alasan kita
semakin bernafsu memilih makanan untuk berbuka. Ujung-ujungnya melupakan
makanan pembuka atau tajil dengan cemilan manis atau buah-buahan. Dan bahkan
tidak sedikit yang langsung memilih makan makanan yang berat saat berbuka tiba.
Alasan tidak langsung mengkonsumsi makanan berat saat waktu buka tiba karena
saat berpuasa lambung dalam kondisi kosong. Banyak kalori yang diambil dari
tubuh kita. Termasuk keseimbangan alami yang dilakukan dalam lambung. Jika
makanan berat langsung dikonsumsi seperti nasi akan berdampak perut kaget
sehinggal lambung menjadi kembung. Bahkan dampak lain apabila langsung
mengkonsumsi makanan berat yaitu kita bisa mengalami sembelit. Bila perut kaget
dan kembung bagi mereka yang terkena maag akan semakin repot. Karena jika maag
kambug bisa-bisa malah tidak bisa menjalankan ibadah puasa keesokan harinya.
Sedangkan jika efek lanjutan mengkonsumsi makanan berat saat berbuka puasa
yaitu sembelit akan membuat selera makan kita menjadi hilang atau berantakan.
Akibatnya saat makan sahur atau berbuka makanan yang kita konsumsi jauh dari
ideal. Padahal keseimbangan nutrisi saat sahur sangat mempengaruhi kesehatan kita
selama berpuasa.
Makanan ideal saat berbuka puasa lainnya
menghindari makanan gorengan. Dalam tradisi dibeberapa daerah saat berpuasa
mengkonsumsi makanan gorengan sudah menjadi kebiasaan. Bahkan bisa tidak
mungkin kebiasaan tersebut menjadi menu favorit saat buka tiba. Padahal efek
memakan gorengan saat berbuka akan sangat berbahaya. Terutama bagi tenggorokan,
saluran pencernaan hingga lambung kita. Hal ini disebabkan karena gorengan
mengandung lemak jenuh, maka jika orang mengkonsumsinya bisa terserang batuk
karena tenggorokannya terganggu dan mempunyai tanda tenggorokan gatal. Dan
lebih berbahaya lagi jika mengkonsumsi gorengan saat berbuka tiba yaitu
serangan lambung. Karena lemak pada gorengan memperlambat pengosongan lambung.
Setelah mengkonsumsi gorengan makanan akan lebih cepat halus sehingga membuat
kita lebih banyak minum akibatnya perut menjadi lebih dulu kenyang tanpa diisi
makanan berat. Dan apabila sering terlalu banyak minum membuat perut menjadi
kembung sehingga selera makan hilang. Dan lebih penting adalah mengatur
komposisi air yang kita minum agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. 8 gelas air
minum yang kita konsumsi adalah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Karena
tingkat dehidrasi saat berpuasa lebih tinggi dari pada hari-hari ketika tidak
sedang berpuasa.
Itulah makanan ideal saat berbuka puasa, apapun makanan kita yang perlu
diperhatikan adalah kandungan nutrisi pada makanan tersebut. Agar puasa yang
kita jalankan dapat berjalan lancar.