Setelah kemarin masyarakat di gegerkan dengan beredarnya tentang beras plastik.
Beredarnya isu beras plastik sangat meresahkan masyarakat. Masyarakat menjadi
lebih waspada ketika membeli beras plastik. Secara tidak langsung hal tersebut
berpengaruh pada perekonomian masyarakat. Karena hal itu beresentuhan langsung
dengan masyarakat. Sekarang kembali ada berita yang tidak kalah menghebohkan,
tepatnya di daerah Pati. Di daerah pati ada isu peredaran merica palsu. Merica palsu
itu terbuat dari semen dan dipasarkan dengan cara di campurkan dengan merica
asli. Tentu itu sangat meresahkan masyarakat. Karena walaupun merica dalam pemakaiannya
tidak dalam jumlah besar tetapi hampir ditiap masakan merica selalu dibutuhkan.
Untuk membedakan merica palsu dengan merica asli tidak terlalu sulit. Hanya
diperlukan ketelitian, karena perbedaannya lumayan mencolok. Ciri-ciri dari
merica palsu lumayan kentara, kalau merica asli sangat keras akan sangat susah
pecah, akan tetapi kalau merica palsu
sangat mudah pecah. Apa bila terkena air merica asli tidak berubah bentuk,
tetapi merica palsu akan mudah larut dalam air.
Karena merica palsu tersebut terbuat dari semen tentu sangat membahayakan
kesehatan masyarakat. Karena sebagaimana kita ketahui semen merupakan bahan
bangunan yang akan keras ketika mongering. Bayangkan saja kalau semen tersebut
masuk ke perut kita secara terus menerus, bisa diperkirakan organ dalam tubuh
kita akan tersumbah oleh larutan semen yang mengeras.
Saat ini pihak yang berwenang telah melakukan berbagai langkah untuk
mencegah merica palsu beredar lebih luas di pasaran. Salah satu langkahnya yaitu
dengan melakukan sweping merica yang beredar di pasar-pasar. Pihak berwenang
menghimbau kepada masyarkat untuk lebih berhati-hati dalam membeli barang
kebutuhan sehari-hari. Lebih teliti dan memeriksa barang kebutuhan yang dibeli
di pasar. Sampai saat ini pihak berwenang masih melacak asal muasal pembuat merica
palsu yang beredar dipasaran. Apa lagi lebaran hamper tiba, tentu kebutuhan
masyarakat akan sembako akan meningkat.